A. Galaksi dan Rasi
Pada waktu malam hari yang cerah, kita dapat melihat ribuan bintang di langit sebagai titik-titik cahaya. Sesungguhnya yang kamu lihat itu belum seluruhnya. Ada jutaan bahkan milyaran bintang-bintang lain yang tidak mampu kamu amati.
Bintang-bintang di langit, gas, dan debu saling mengikat karena adanya gravitasi, menyatu membentuk kelompokkelompok raksasa yang disebut galaksi. Di jagad raya terdapat banyak galaksi, dan milyaran bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bimasakti, yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut adalah matahari. Jadi, matahari kita hanyalah satu di antara milyaran bintang dalam salah satu galaksi. Betapa luas dan raksasanya jagad raya ini, dan betapa agungnya Sang Maha Pencipta.
gambar galaksi bima sakti
Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, dengan sekali putaran membutuhkan waktu 240 juta tahun. Selain galaksi Bimasakti kita mengenal galaksi Andromeda, awan Magellan besar, dan galaksi-galaksi yang diberi nama berseri misalnya galaksi NGC (New General Catalog) 4565.
Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama dapat menghasilkan suatu bentuk tertentu jika dilihat dari bumi. Kelompok bintang ini disebut rasi bintang, misalnya rasi bintang Ursa Mayor atau rasi bintang Biduk Besar. Beberapa rasi zodiak yang sudah kamu kenal, yaitu rasi bintang Cancer, Leo, dan Virgo. Masyarakat Indonesia akrab dengan rasi pari atau gubuk penceng dan rasi waluku.
Pernahkah kamu mengamati salah satu rasi bintang di atas? Atau mungkin kamu melihat rasi bintang yang lain. Untuk menentukan posisi berbagai rasi bintang, memang harus diketahui bagaimana bintang-bintang berubah posisi setiap malam, setiap musim dan terhadap perubahan garis lintang.
B. Tata Surya
Bumi ini seperti bola kecil sekali yang bergerak mengelilingi sebuah bintang. Bintang tersebut adalah Matahari. Selain Bumi, terdapat planet-planet lain yang mengelilingi Matahari. Tidak hanya Bumi yang mengelilingi Matahari, tetapi planet-planet lain, satelit, asteroid, dan meteor juga mengelilingi Matahari. Semua bendabenda langit menjadi satu kesatuan dan membentuk sebuah sistem yang sangat teratur. Sistem ini disebut tata surya.
Tata surya kita terdiri atas bintang, planet, komet, asteroid dan benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem. Pusat sistem tata surya kita adalah matahari.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom memasukkan Pluto dalam kategori planet dalam tata surya kita, sehingga sampai tahun 2006 ada sembilan planet dalam tata surya kita. Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa pluto tidak termasuk dalam kategori planet.
Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km. berbentuk bulat
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran planet Pluto bahkan lebih kecil dari pada satelit (bulan) dari sistem tata surya (bulan dari bumi, bulan dari Yupiter: Io, Europa, Ganymede, Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga berdasarkan hasil kajian para astronom modern, terdapat 8 (delapan) planet dalam tata surya kita, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid disebut planet dalam, sedangkan planet-planet yang terletak di luar sabuk asteroid (dilihat dari matahari) disebut planet luar. Semua planet dalam bersifat padat dan berbatuan, sedangkan planet-planet luar, merupakan bola gas raksasa, bagian intinya mungkin berbentuk padat tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku. Sebutkan planet-planet yang termasuk planet dalam dan planet luar.
Di bawah ini kita akan mendiskusikan karakteristik matahari dan masing-masing planet.
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi. Seperti bintang lainnya, Matahari merupakan sebuah benda panas yang tersusun oleh berbagai gas yang bertekanan tinggi.
Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari bukanlah bintang terbesar di antara milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti. Matahari juga bukan bintang yang paling terang, tetapi mengapa matahari kelihatan paling terang di antara bintang-bintang lain?
Jarak matahari dari bumi kita sekitar 150 juta kilometer.
Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Matahari merupakan bintang yang paling dekat dibandingkan bintang-bintang lainnya. Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah Alpha Centauri, jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah 1/546.000 kali jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang paling terang.
Jika dilihat dari ukurannya, maka matahari tergolong bintang ukuran sedang. Diameter matahari sekitar 1.380.000 km. Jika dibandingkan diameter bumi, maka
diameter matahari 109 diameter bumi. Seandainya matahari berongga, kamu dapat memasukkan lebih dari satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan matahari lebih kecil dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa matahari hanya sekitar 340 ribu kali massa bumi.
Matahari merupakan bola gas raksasa, dengan lapisanlapisan seperti ditunjukkan gambar berikut, yaitu:
a. Inti (core): suhunya sekitar 14 juta Kelvin, tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi sangat besar.
b. Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
Di permukaan matahari terdapat berbagai aktivitas, antara lain sunspot (bintik hitam), flare (letupan cahaya yang menyembarkan partikel-partikel bermuatan listrik), protuberans (ledakan mendadak dan segera lenyap), serta yang terbesar adalah prominensa (kilauan gas yang mengalami kondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari).
Energi panas yang dipancarkan Matahari memungkinkan terjadinya kehidupan di Bumi. Selain itu, tanpa pemantulan cahaya Matahari, kita tidak dapat melihat anggotaanggota lain dari tata surya, kecuali komet dan meteor.
a. Energi Matahari
Sumber energi Matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti atom Hidrogen membentuk inti-inti atom Helium. Akibat reaksi kimia pada inti Matahari, maka terjadi pengurangan massa Matahari yang berubah menjadi energi Matahari. Oleh Albert Einstein, besarnya energi dirumuskan:
Energi Matahari ini dipancarkan ke segala arah. Bumi memperoleh sumber kehidupan dari Matahari. Tidak mungkin di Bumi ada kehidupan tanpa adanya energi Matahari. Oleh karena itu Matahari merupakan sumber energi Bumi.
b. Lapisan-lapisan Matahari
Matahari tersusun oleh beberapa daerah yang berbeda, yaitu atmosfer Matahari, fotosfer, dan inti Matahari. Atmosfer Matahari terdiri atas dua lapisan. Lapisan sebelah dalam disebut kromosfer atau bola warna. Lapisan ini menjulang sejauh 12.000 km di atas permukaan Matahari. Lapisan atas atau sebelah luar terdapat korona atau mahkota. Korona ini membentuk lingkaran cahaya putih indah yang mengelilingi keseluruhan Matahari dan menyorotkan pita cahaya yang panjangnya berjuta-juta kilometer ke arah ruang angkasa.
Kita biasanya tidak dapat melihat kromosfer dan korona. Efek atmosfer kita sendiri serta cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi kita untuk melihatnya. Akan tetapi, ketika terjadi gerhana Matahari total, atmosfer Matahari akan terlihat.
Untuk mengamati korona, kamu tidak harus menunggu saat gerhana. Kamu dapat melihatnya melalui sebuah teleskop khusus yang disebut koronagraf yang dapat menghasilkan suatu gerhana Matahari buatan.
Fotosfer merupakan lapisan yang menyelubungi lapisan inti Matahari. Suhu pada lapisan ini ± 6.000°C. Inti Matahari merupakan lapisan terdalam, tempat berlangsungnya reaksi inti.
2. Planet-planet
a. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya
sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
Merkurius merupakan planet terkecil, diameternya sekitar 4.862 km. Permukaan Mercurius sangat panas dan kering. Suhu permukaan Mercurius dapat mencapai 427° C pada tengah hari dan –184° C pada tengah malam. Permukaan Mercurius mempunyai sejumlah kawah atau lubang ledakan yang terjadi akibat tabrakan dengan meteor dan komet.
Gravitasi pada permukaan planet Merkurius adalah sekitar sepertiga gravitasi pada permukaan Bumi.
Merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki satelit.
b. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus luar biasa
tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk melebur logam, misalnya aluminium.
Permukaan planet Venus terdiri dari dataran rendah yang rata dan dataran tinggi yang berbentuk oleh gunung api dan aliran lahar. Dipercaya bahwa gunung berapi terus meletus di planet ini.
Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena sering terlihat berkilauan dari bumi pada pagi atau senja hari.
Ukuran Venus hampir sama dengan bumi, diameternya hanya berselisih sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi berlawanan dengan planet-planet lain. Venus juga tidak memiliki satelit, seperti Merkurius.
c. Bumi
Bumi sebenarnya bukan planet yang terbesar, namun
bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Karena jaraknya dari matahari, adanya atmosfer yang bersifat melindungi, dan suatu campuran bahan kimia organik yang tepat mengakibatkan Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya yang dapat mendukung kehidupan. Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita.
Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan planet Merkurius dan Venus. Suhu dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi adalah suatu planet yang dinamis, yang secara konstan mendaur ulang dirinya sendiri.
Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. Rata-rata periode revolusinya 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam. Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
1) Bagian-bagian Bumi
Bumi terdiri atas tiga bagian, yaitu udara, air, dan bagian padat atau seperti yang dikatakan seorang ilmuwan, atmosfer, hidrosfer, dan litosfer.
Atmosfer adalah udara yang mengelilingi Bumi, terdiri atas sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain, termasuk uap air, debu, dan karbon dioksida.
Lapisan bawah dari selubung udara adalah troposfer. Dalam bahasa Yunani tropos berarti ”berubah”. Troposfer merupakan daerah tempat perubahan-perubahan besar terjadi yaitu suhu, tekanan, dan kadar uap air. Walaupun sebagian besar perubahan atmosfer relatif terjadi di dekat Bumi, troposfer meluas sampai suatu ketinggian sekitar 10 km. Pada batas luar troposfer terdapat zona pemisah antara troposfer dan lapisan lainnya.
Lapisan selanjutnya adalah stratosfer yang merupakan zona angin aneh yang dikenal sebagai aliran jet. Pada aliran jet ini aliran udara sangat kuat dan bergerak cepat, dapat mencapai kecepatan 400 km/jam. Suhu di dalam stratosfer naik dari tingkat bawah –60°C pada ketinggian 10 km sampai ke tingkat atas 0° C pada ketinggian 40 km.
Lapisan selanjutnya adalah termosfer. Daerah udaranya
sangat tipis karena terbuka oleh radiasi dari ruang angkasa danMatahari. Pada ketinggian 400 km atau lebih terdapat eksosfer yang dipandang sebagai pinggiran atmosfer yang paling luar.
d. Mars
Mars merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih kecil dari bumi, diameternya sekitar 6.800 kilometer. Jaraknya dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusi 687 hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.
Belahan selatannya adalah suatu permukaan tua yang stabil dengan banyak orang kawah atau lubang ledakan, sedangkan belahan utaranya menjaga arus lahar dari gunung berapi dahsyat yang paling besar dalam sistem tata surya.
Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil Amerika Serikat, yaitu Viking 1 dan Viking 2. Dari hasil penyelidikan terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Planet Mars adalah planet yang paling mirip dengan Bumi, sehingga para ilmuwan terus melakukan serangkaian penelitian apakah memungkinkan bagi manusia untuk hidup di planet ini.
e. Jupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan planet terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, Yupiter lebih mudah dilihat karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Bandingkan dengan bulan yang hanya memantulkan sekitar 7% cahaya yang diterimanya.
Meskipun ukurannya besar, untuk berotasi Yupiter hanya membutuhkan waktu rotasi 9,8 jam; sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan bumi. Periode revolusinya sekitar 12 tahun. Atmosfer Jupiter terdiri dari hidrogen dan helium, serta mempunyai awan dari amoniak dan kristal es.
Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah-tengah planet Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit, beberapa di antaranya lebih besar dari Pluto. Empat di antara satelit-satelit Yupiter adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.
Sistem Jupiter dan satelit-satelitnya menyerupai miniatur tata surya. Planet Jupiter mempunyai hari yang paling pendek dibanding planet-planet lain karena periode rotasi planet Jupiter ini hanya kurang lebih 10 jam. Malam hari pada planet Jupiter adalah jauh dari gelap, langit terlihat terang oleh banyaknya bulan.
f. Saturnus
Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincincincinnya. Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet lain, karena terdiri atas ratusan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang diperkirakan merupakan bekas peninggalan dari suatu satelit terdahulu yang telah hancur oleh suatu benturan dengan satelit yang lain.
Keindahan Saturnus ini tidak begitu menonjol karena letaknya sangat jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini hampir 10 kali jarak bumi-matahari.
Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer, jadi merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Kepadatan planet Saturnus sangat rendah sedemikian hingga planet dahsyat ini bisa mengapung di atas air. Hal ini diperkirakan karena planet Saturnus berisi kebanyakan gas helium dan hidrogen. Planet ini juga dapat menghasilkan panas sendiri akibat sparasi gas.
Periode revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya sangat cepat yaitu 10,6 jam. Karena kerapatannya rendah dan berotasi cepat menyebabkan Saturnus bentuknya pipih. Saturnus memiliki 21 satelit, yang terbesar yaitu Titan.
g. Uranus
Planet Uranus adalah urutan ketujuh dari Matahari. Yang membedakan planet Uranus dari planet-planet yang lain
adalah bahwa salah satu kutubnya menghadap ke Matahari. Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Satu teori menyatakan bahwa hal ini diakibatkan planet Uranus ditabrak oleh suatu objek besar, sehingga bergeser ke sisinya. Sedangkan objek yang menabraknya hancur dan bekas meninggalannya membentuk awan uap air batu-batu di sekitar Uranus yang membentuk cincin tipis.
Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun.
Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta kilometer, karena itu Uranus menjadi planet ketujuh setelah Saturnus dalam tata surya kita. Diameter Uranus sekitar 50.100 kilometer. Uranus memiliki 5 satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Sebagaimana Saturnus, Uranus juga dikelilingi cincin-cincin.
Ada teori yang menyatakan bahwa cincin tipis yang menyelubungi planet Uranus terbentuk akibat salah satu satelinya dihantam oleh meteor. Seperti Neptunus, kebanyakan dari Uranus adalah suatu samudra air yang kotor yang tecampur gas metana dan amoniak. Atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen memperlihatkan suatu jejak gas metana yang memberi warna hijau kebiru-biruan pada planet ini.
h. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 4.500 juta km. Untuk sekali putaran mengelilingi matahari, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16 jam. Diameter Neptunus hampir empat kali diameter bumi, yaitu sekitar 48.600 km. Neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah Triton dan Nereid.
Keadaan planet Neptunus hampir sama dengan planet Uranus. Kedua planet ini sering disebut planet kembar. Neptunus adalah planet dalam tata surya yang paling berangin. Pada planet ini dapat terjadi badai sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin topan di Bumi, hampir cukup untuk memecahkan tembok suara. Apa yang menyebabkan badai besar ini menjadi salah satu misteri yang besar dari planet Neptunus.
Pada planet Neptunus mungkin tidak terdapat batasan-batasan antara lapisanlapisannya. Planet ini mempunyai suatu inti yang kecil dari batu karang dan dikelilingi oleh suatu samudra bercampur dengan lumpur dan material berbatu. Atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen. Seperti pada Uranus, sedikit gas metana memberikan warna hijau kebiru-biruan pada planet ini.
Gerakan planet-planet mengitari Matahari disebabkan oleh adanya gaya gravitasi. Secara umum, hukum gravitasi mengatakan bahwa benda-benda yang memiliki massa akan tarik-menarik yang besarnya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Semakin besar jaraknya semakin kecil gaya tariknya dan semakin kecil jaraknya semakin besar gaya tariknya. Gaya gravitasi Matahari dirumuskan sebagai berikut.
Gaya gravitasi Matahari mampu membuat lintasan planet berbentuk elips. Perhatikan gambar lintasan-lintasan planet di dalam tata surya. Untuk memahami perbandingan antarplanet, perhatikan tabel berikut.
Tabel data perbandingan planet-planet berdasarkan jari- ari dan jarak rata-rata ke Matahari.
Planet | Diameter Rata-rata (km) | Jarak Rata-Rata dari Matahari (km) | Massa (kg) | Periode Rotasi | Periode Revolusi |
Merkurius | 4.862 | 58 juta | 3,29 × 10^23 | 59 hari | 88 hari |
Venus | 12.190 | 108 juta | 4,90 × 10^24 | –243 hari | 225 hari |
Bumi | 12.725 | 149,6 juta | 5,98 × 10^24 | 23,9 jam | 365 hari |
Mars | 6.780 | 228 juta | 6,58 × 10^23 | 24,6 jam | 687 hari |
Jupiter | 142.860 | 779 juta | 1,90 × 10^27 | 9,8 jam | 11,9 tahun |
Saturnus | 120.000 | 1.428 juta | 5,68 × 10^26 | 10,2 jam | 29,5 tahun |
Uranus | 50.100 | 2.875 juta | 8,97 × 10^25 | –10,8 jam | 84 tahun |
Neptunus | 48.600 | 4.500 juta | 1,02 × 10^26 | 15,8 jam | 164,8 tahun |
Setiap planet mengitari Matahari dalam sebuah lintasan elips yang disebut orbit planet. Orbit segenap planet hampir pada bidang yang sama.
Johannes Kepler (1571–1630) telah meneliti gerak planetplanet dalam mengelilingi Matahari, kemudian merumuskannya dalam Hukum Kepler.
Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak di salah satu fokus elips.
Hukum II Kepler
Dalam waktu yang sama, planet menempuh bidang yang luasnya sama.
Hukum III Kepler
Kuadrat periode revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet terhadap Matahari.
C. Banda Langit Lain
1. Asteroid
Menurut Titus Bode, ada daerah kosong antara Mars dan Jupiter. Para ahli astronomi pada masa Bode yakin bahwa ada sebuah planet yang belum diketahui di antara kedua benda itu. Untuk menelitinya, pada tanggal 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia, Giuseppi Piazzi menemukan sebuah benda langit dalam ruang angkasa di antara orbit Mars dan Jupiter. Kemudian, benda ini dinamakan Ceres yang diketahui mempunyai diameter sekitar 1.000 km. Lambat laun daerah kosong di antara Mars dan Jupiter ditemukan benda-benda kecil
lain yang mirip planet.
Di dalam asteroid, sekarang telah ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam Ceres. Seandainya tidak dekat
dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak memungkinkan materi asteroid berubah menjadi planet.
2. Komet
Komet tersusun dari debu dan gas beku seperti es. Komet memiliki inti kecil yang kadang-kadang terang seperti bintang saat melintas dekat dengan matahari. Inti tersebut dikelilingi kabut, biasanya disebut koma, dan gabungan inti dengan koma membentuk kepala komet.
Komet tidak tunduk pada berbagai hukum yang menguasai kesembilan planet dan beribu-ribu asteroid. Komet bukannya bergerak di dalam orbit yang hampir sirkuler pada arah yang tunggal, tetapi berputar sekeliling Matahari dalam bentuk elips yang memanjang luar biasa dan ke setiap arah. Komet berada sedemikian jauh dari Matahari sehingga tidak kelihatan meskipun dengan menggunakan teleskop terbesar yang dimiliki manusia. Dahulu, orang menganggap bahwa beberapa komet berasal jauh dari luar tata surya, kemudian mendekati Matahari dan ketika meninggalkan Matahari komet tidak akan kembali lagi. Sekarang, secara umum telah disepakati bahwa komet termasuk anggota keluarga Matahari.
Pada saat mula-mula ditemukan, komet biasanya tampak
sebagai benda yang suram dan terpencar. Pusatnya merupakan bagian yang terpadat. Bagian padat ini disebut sebagai inti. Daerah mirip tudung yang mengelilingi inti disebut koma. Pada saat komet mendekati Matahari, koma menjadi lebih cerah. Pada jarak sekitar 160 juta km dari Matahari, beberapa komet menunjukkan zat berkabut yang mengalir dan menjauhi Matahari serta membentuk ekor. Ekor ini tampak terdiri atas gas yang sangat tipis yang bersinar dengan menyerap dan memantulkan cahaya Matahari yang jatuh di atasnya. Komet dipaksa menjauhi Matahari oleh tekanan angin Matahari. Banyak komet tidak pernah mengembangkan ekor. Komet-komet itu akan tetap menjadi benda yang kabur.
Berdasarkan pengamatan, komet selalu muncul secara periodik. Misalnya komet Halley muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali. Komet Halley muncul terakhir tahun 1986 dan diperkirakan muncul lagi tahun 2016 atau 2062.
3. Meteor
Di ruang angkasa banyak terdapat benda padat yang bergerak berterbangan tidak beraturan. Benda-benda tersebut mungkin berasal dari serpihan asteroid, serpihan ekor komet, atau pecahan benda-benda langit lain. Karena mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi, serpihan-serpihan benda langit tersebut bergerak melesat ke arah bumi, dan terbakar karena gesekan dengan materi atmosfer. Timbullah nyala terang terlihat seperti bintang beralih (berpindah), itu yang disebut meteor.
Umumnya meteor habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi, namun ada meteor yang ukurannya sangat besar sehingga sampai di permukaan bumi, disebut meteorit. Contoh meteorit yang jatuh di Greenland dan Arizona Amerika Serikat.
4. Satelit
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mempunyai satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet-planet tersebut. Dari hasil pengamatan para astronom baru-baru ini, mungkin Pluto mempunyai satelit.
Jumlah satelit setiap planet berbeda-beda. Perhatikan satelit alamiah dari planet-panet di tata surya pada tabel berikut!
Daftar nama dan jumlah satelit alamiah dalam tata surya.
No | Planet | Nama Satelit | Jumlah Satelit |
1 | Merkurius | – | 0 |
2 | Venus | – | 0 |
3 | Bumi | Bulan | 1 |
3 | Mars | Phobos dan Demos | 2 |
4 | Jupiter | Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum ada namanya. | 16 |
6 | Saturnus | Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe. | 21 |
7 | Uranus | Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda. | 15 |
8 | Neptunus | Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus. | 8 |
D. Gerak Bumi dan Bulan
1. Rotasi Bumi
Bumi berputar mengitari garis khayal yang disebut sumbu atau poros. Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi. Sekali berotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam (23 jam 56 menit 4,09 detik) atau disebut satu hari.
Karena bumi berotasi maka daerah tertentu di permukaan bumi tidak terus-menerus menghadap matahari. Bagian bumi yang menghadap matahari akan mengalami siang dan bagian lain yang membelakangi matahari mengalami malam.
Belahan bumi bagian timur lebih dahulu menghadap matahari dibandingkan belahan bumi bagian barat. Oleh karena itu, orang yang tinggal di Irian Jaya lebih dulu mengalami pagi dibandingkan orang yang tinggal di Kalimantan, apalagi orang yang tinggal di Aceh.
Disamping karena rotasi bumi mengakibatkan beberapa peristiwa diantaranya adalah menyebabkan terjadinya siang dan malam, gerak semu harian benda langit, terjadi pemepatan bentuk Bumi di daerah kutub dan penggembungan di daerah ekuator, pembelokan arah angin, menyebabkan terjadinya perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengelilingi Matahari.
Periode revolusi Bumi adalah 1 tahun, yaitu 365,25 hari atau 365 ¼ hari. Revolusi Bumi menyebabkan beberapa peristiwa, yaitu gerak semu Matahari, pergantian musim, perubahan lamanya siang dan malam, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.
Ketika berevolusi, Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, melainkan miring dengan arah yang sama dan membentuk sudut 23,5°. Oleh karena itu terdapat empat kedudukan Bumi pada orbitnya, yaitu sebagai berikut:
a. Tanggal 21 Maret sampai dengan 21 Juni. Kutub utara Bumi makin condong ke arah Matahari, sedangkan kutub selatan Bumi makin condong menjauhi Matahari. Akibatnya, belahan Bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.
b. Tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September. Kutub selatan menjauhi Matahari, sedangkan kutub utara makin dekat dengan Matahari. Matahari tidak terbenam selama 24 jam di kutub utara, sedangkan kutub selatan tetap malam sepanjang hari. Akibatnya, belahan Bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
c. Tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember. Belahan Bumi utara mengalami siang lebih lama daripada malamnya, sedangkan di kutub selatan sebaliknya. Kutub utara Bumi condong menjauhi Matahari sehingga mengalami musim gugur, sedangkan kutub selatan makin condong ke Matahari sehingga mengalami musim semi.
d. Tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret. Kutub
selatan makin condong ke arah Matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya makin jauh dari Matahari.
Perubahan kedudukan Bumi terhadap orbitnya mengakibatkan terjadinya pergantian musim seperti yang dijelaskan di atas. Perbedaan musim di belahan Bumi dirangkum pada tabel berikut.
Perbedaan empat musim di belahan Bumi
Waktu | Belahan Bumi Utara | Belahan Bumi Selatan |
21 Maret – 21 Juni | Musim semi | Musim gugur |
21 Juni – 23 Sep | Musim panas | Musim dingin |
23 Sep – 22 Des | Musim gugur | Musim semi |
22 Des – 21 Maret | Musim dingin | Musim panas |
Kedudukan Matahari setiap tahunnya seolah-olah bergeser dari katulistiwa (21 Maret) ke garis balik utara, yaitu 23,5° LU (21 Juni), kemudian kembali ke katulistiwa (23 September), menuju ke garis balik selatan 23,5° LS (22 Desember) dan akhirnya kembali lagi ke katulistiwa (21 Maret). Gerak inilah yang disebut gerak semu Matahari. Perhatikan Gambar berikut.
3. Gerakan Bulan
Bumi mempunyai sebuah satelit yaitu Bulan. Bulan mengelilingi Bumi pada suatu orbit. Bulan merupakan benda langit terdekat dari Bumi.
Berbeda dengan Bumi, Bulan tidak mempunyai atmosfer sehingga permukaan Bulan berhubungan langsung dengan luar angkasa. Oleh karena itu di Bulan tidak ditemukan kehidupan karena tidak tersedianya udara dan air.
Dalam peredarannya, Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus yaitu rotasi, revolusi, dan bersama-sama dengan Bumi mengitari Matahari. Periode rotasinya sama dengan periode revolusinya. Rotasi Bulan memiliki dua macam periode. Periode pertama adalah periode sideris/bulan sideris, periode ini mengacu ke satu bintang jauh selain Matahari. Satu bulan sideris kira-kira 27,3 hari. Periode kedua adalah periode sinodis yang mengacu ke Matahari. Satu bulan sinodis kira-kira 29,5 hari. Periode sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya bulan baru sampai bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).
4. Fase Bulan
Bentuk bulan yang tampak berbeda ketika kamu lihat dari Bumi disebut fase Bulan.
Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Bagian bulan yang dapat kita lihat hanyalah bagian yang mendapat cahaya matahari dan dipantulkan ke bumi. Karena bulan berevolusi, maka bagian bulan yang memantulkan cahaya matahari diterima ke bumi, berubah-ubah.
gambar fase bulan
5. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
Karena Bumi dan Bulan bersama-sama mengelilingi Matahari, pada suatu saat kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari akan sejajar. Jika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan maka cahaya Matahari ke Bumi akan terhalangi. Kejadian ini disebut dengan gerhana Bulan. Sebaliknya, jika bulan berada di antara Bumi dan Matahari maka sebagian daerah di Bumi tidak mendapat sinar Matahari. Kejadian ini dinamakan gerhana Matahari.
a. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi jika posisi bulan terletak antara
bumi dan matahari, seperti gambar berikut.
Akibatnya bulan membentuk bayangan di bumi, sehingga orang yang tinggal di belahan bumi tersebut tidak dapat melihat matahari. Ukuran bulan lebih kecil dari ukuran matahari, karena itu hanya sebagian kecil permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan dan sama sekali tidak mendapatkan cahaya matahari. Daerah ini mengalami gerhana matahari total.
b. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak satu garis lurus. Saat gerhana bulan, bumi terletak di antara matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari mengenai bumi dan tidak sampai di bulan. Akibatnya bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali ke bumi. Keadaan ini disebut gerhana bulan (Gambar 13.16).
6. Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah keadaan ketika air laut naik dan surut adalah keadaan di mana permukaan air laut turun. Pasang surut air laut terutama karena gravitasi Bulan meskipun juga dipengaruhi gravitasi Matahari. Hal ini karena jarak Bumi lebih dekat ke Bulan daripada jarak bumi ke Matahari. Ingat bahwa gaya gravitasi pada dua buah benda besarnya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut.
Karena gravitasi Bulan ini, lautan akan tertarik sehingga menimbulkan air pasang. Ketika jarak Bumi dan Bulan menjauh, gaya gravitasi Bulan akan menurun. Hal ini mengakibatkan laut akan surut. Pasang besar terjadi saat Bulan dan Matahari menghasilkan gaya tarik (gaya gravitasi) yang segaris. Hal ini terjadi saat Bulan purnama dan Bulan baru.
E. Penerbangan Angkasa Luar
Satelit ditempatkan di orbit tertentu sehingga dapat mencatat bahkan merekam gambar, kemudian dikirimkan ke bumi untuk dianalisis.
1. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit atau bergerak mengitari benda langit yang lebih besar. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam, misalnya bulan dan satelit buatan, misalnya Sputnik 1 (milik Uni Soviet) atau Palapa (milik Indonesia).
Satelit banyak membantu memberikan informasi tentang bulan, bumi, dan benda-benda langit lain kepada kita. Satelit juga menjadikan sistem komunikasi menjadi lebih baik. Satelit membantu ahli lingkungan mempelajari polusi, ahli geologi menemukan sumur minyak, dan ahli pertanian mengamati perkembangan tanaman. Satelit komunikasi membantu mentransmisikan (memancarkan) siaran radio dan televisi ke seluruh dunia. Satelit astronomi memberikan informasi ruang angkasa yang jauh lebih akurat dan lengkap dibandingkankan sumber informasi di bumi.
a. Satelit Komunikasi
Digunakan untuk menunjang kelancaran komunikasi baik menggunakan radio, telepon, maupun TV. Satelit ini juga digunakan untuk menyiarkan informasiinformasi pendidikan, kesehatan, dan hiburan ke seluruh permukaan Bumi sehingga dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Ada dua macam satelit komunikasi, yaitu satelit pemantul dan satelit pengulang. Satelit pemantul, berfungsi sebagai pemantul (reflektor) bagi sinyal-sinyal mikro dari stasiun pemancar Bumi. Satelit pengulang, berfungsi sebagai penguat dan memantulkan kembali sinyal yang diterimanya. Satelit jenis ini memiliki alat pemancar ulang yang dinamakan transponder. Contoh satelit komunikasi adalah satelit Telstar, Sinkron, Palapa, Molniya, Intelsat, dan lainlain.
Satelit Palapa adalah satelit komunikasi milik Indonesia. Satelit Palapa pertama kali diluncurkan tahun 1976. Indonesia telah meluncurkan tiga generasi satelit Palapa, yaitu generasi A (Palapa A-1 dan Palapa A-2), generasi B (Palapa B-1, Palapa B-2, Palapa B-2P, Palapa B-2R, dan Palapa B-4), dan generasi C (Palapa C-1 dan lanjutannya). Satelit Palapa dapat menjangkau wilayah ASEAN dan Asia Pasifik.
Gambar satelit palapa
b. Satelit Penelitian
Digunakan untuk meneliti keadaan luara ngkasa seperti matahari, planet-planet, bintang, kometkomet, dan benda-benda angkasa luar lainnya. Contoh satelit ini adalah satelit seri Pegasus yang berfungsi melaporkan kebocoran atmosfer yang disebabkan oleh benturan meteorit dan satelit seri Explorer yang berfungsi memberikan data tentang radiasi, medan magnet, dan gelombang radio di angkasa.
c. Satelit Sumber Daya Alam
Dibuat dengan tujuan untuk memetakan bentuk-bentuk permukaan Bumi, membantu menemukan lokasi sumber-sumber mineral termasuk persediaan kandungan minyak, dan memetakan kegiatan geologi dengan harapan dapat mengembangkan sistem dini bahaya gempa Bumi. Contoh satelit ini adalah satelit Landsat dan satelit Vanguard. Satelit Landsat mengorbit Bumi dan mencatat gambar-gambar Bumi, kemudian dikirim ke Bumi. Dengan menggunakan komputer, sinyal elektronik ini diubah menjadi gambar-gambar visual yang dapat kita mengerti.
d. Satelit navigasi
Digunakan untuk membantu pelayaran dan penerbangan apabila sulit menentukan posisi karena cuaca yang buruk. Navigator yang mengalami kesulitan menghubungi satelit navigasi yang mengorbit. Satelit akan menjawab melalui radio tentang posisi kapal, sehingga navigator dapat mengetahui posisi kapal secara tepat. Contoh satelit jenis ini adalah satelit Transit dan Transit IB.
e. Satelit Militer
Merupakan satelit yang diluncurkan untuk kepentingan militer dan memata-matai negara-negara musuh. Contoh satelit ini adalah satelit Midas milik USA yang dapat melihat peluncuran peluru kendali melalui penggunaan alat inframerah. Rusia juga memiliki satelit Cosmos yang dapat mengambil gambar lapangan udara, pabrik amunisi, dan tempat peluncuran peluru kendali.
f. Satelit Cuaca atau sering disebut Satelit Meteorologi
Digunakan untuk memantau data cuaca, musim, angin,
awan, dan temperatur. Contoh satelit meteorologi adalah
satelit Tiros, Nimbus, dan Goes milik Amerika Serikat.
2. Roket dan Pesawat Ulang Alik
Untuk menempatkan satelit pada orbitnya, digunakan roket atau pesawat ulang alik. Satelit akan dibawa hingga ketinggian tertentu kemudian dilepaskan. Satelit akan mengorbit dengan kecepatan tertentu, tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan bumi. Meskipun fungsinya hampir sama, pesawat ulang alik berbeda dengan roket.
Pesawat ulang alik dapat kembali ke bumi setelah menjalankan tugasnya. Roket hanya berfungsi sekali dalam peluncuran satelit. Karena pesawat ulang alik dapat kembali ke bumi, selain digunakan sebagai peluncur satelit, juga dapat digunakan untuk mengantarkan astronot atau
bahan-bahan lain ke dan dari ruang angkasa.
F. Proses di Permukaan Bumi
Bumi adalah salah satu planet dalam tatasurya kita. Jika dibandingkan dengan planet-planet lain, bumi bukan planet yang terbesar. Diameter bumi kira-kira diameter planet Yupiter. Tetapi, mengenali dan menjaga planet bumi sangat penting bagi kita karena di situlah kita hidup.
Bumi terbagi menjadi tiga lapisan utama yaitu lapisan batuan (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan lapisan udara (atmosfer). Kehidupan di bumi termasuk kehidupan manusia, juga berinteraksi timbal balik dengan tiga lapisan di atas, yang disebut lingkungan. Manusia dan lingkungannya, saling bergantung. Manusia membentuk lingkungan hidupnya, dan manusia itu ada karena lingkungan hidupnya.
Berbagai peristiwa di permukaan bumi mungkin menjaga kelangsungan hidup manusia, tetapi ada juga merugikan bahkan menghancurkan kehidupan manusia. Di bawah ini kita akan mendiskusikan beberapa peristiwa di bumi yang dapat merugikan kehidupan kita.
1. Pencemaran atau polusi
Pencemaran dapat terjadi di daratan, air, dan udara. Daratan, air, dan udara dikatakan mengalami pencemaran jika pada lapisan-lapisan tersebut telah terjadi keadaan tidak normal, karena adanya polutan (zat penyebab polusi) sehingga tidak mampu memberikan daya dukung kepada kehidupan di bumi.
a. Pencemaran daratan
Pencemaran daratan disebabkan oleh buangan organik, misalnya dari rumah tangga dan olahan bahan makanan;
maupun anorganik, misalnya plastik dan limbah industri
terutama logam. Dampak yang disebabkan oleh pencemaran daratan, antara lain:
1) timbulnya bau,
2) pemandangan yang tidak sedap, kotor, dan kumuh,
3) timbulnya berbagai penyakit, misalnya pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah,
4) fungsi tanah berkurang, misalnya tanah menjadi tidak subur.
b. Pencemaran air
Bagian terbesar permukaan bumi kita adalah air. Seperti halnya daratan, air juga dapat tercemar. Bagaimana cara untuk mengetahui telah terjadi pencemaran air? Untuk mengetahui terjadinya pencemaran air dapat digunakan
berbagai indikator, antara lain suhu, derajat keasaman (pH), warna, bau, rasa, endapan, kandungan mikroba, dan kandungan zat radioaktif. Misalnya, air yang memenuhi syarat digunakan dalam kehidupan mempunyai pH berkisar 6,5-7,5. Air dengan pH lebih kecil atau lebih besar dari pH normal tersebut, tidak memenuhi standar kehidupan.
Pencemaran air disebabkan oleh berbagai bahan buangan (limbah), antara lain:
1) limbah padat, misalnya batuan, pasir, tanah;
2) limbah organik, misalnya sisa makanan;
3) limbah anorganik, misalnya unsur-unsur logam sisa industri (timbal, raksa, dan nikel);
4) limbah cairan berminyak, misalnya olie, minyak tanah yang tumpah ke air
5) limbah zat kimia, misalnya deterjen, shampo, dan insektisida.
Dampak yang disebabkan oleh pencemaran air, antara lain:
1) air tidak dapat digunakan secara optimal, baik untuk keperluan rumah tangga, pertanian, maupun industri,
2) penyebab timbulnya berbagai penyakit, misalnya demam berdarah, malaria, diare, kholera, disentri, dan cacingan.
c. Pencemaran udara
Udara bersih dan kering, tersusun dari komponen utama, yaitu nitrogen ± 78%, oksigen ± 21%, argon ± 0,9%, dan karbon dioksida ± 0,03%. Udara disebut tercemar jika terdapat bahan atau zat-zat asing sehingga komposisi udara berubah dari keadaan normalnya.
Bahan pencemar udara ada yang berasal dari alam, misalnya debu dan gas pembusukan sampah organik. Selain itu, bahan pencemar udara juga berasal dari faktor antropogenik (kegiatan manusia), misalnya pembakaran bahan bakar minyak (BBM) dan pemakaian zat kimia. Di antara komponen pencemar udara yang paling banyak berpengaruh adalah karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, dan hidrokarbon.
Dampak yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain gangguan fungsi jantung, paru-paru, sakit kepala, sulit bernafas, dan pingsan, bahkan kanker dan kematian.
2. Pelapukan dan Pengikisan
Pelapukan menyebabkan berbagai batuan, logam, dan benda-benda lain berubah warna, komposisi, atau bentuknya.
Pelapukan merupakan proses hancurnya suatu benda menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu pelapukan mekanik, organik, dan kimiawi.
a. Pelapukan mekanik
Pelapukan mekanik adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau tekanan. Misalnya, pada siang hari yang sangat panas kemudian turun hujan secara tiba-tiba, maka terjadi perubahan suhu yang tiba-tiba pula. Peristiwa semacam ini akan merusak butiran-butiran batuan, kayu, dan benda-benda lain sehingga hancur menjadi bagian-bagian lebih kecil.
b. Pelapukan organik
Pernahkah kamu memperhatikan dinding-dinding yang ditumbuhi lumut? Jika lumut tersebut dibiarkan, apa yang
terjadi? Lama-kelamaan, dinding tersebut akan hancur. Itulah contoh pelapukan organik. Contoh yang lain, misalnya akar pohon yang merusak pot atau bangunan, hewan-hewan kecil yang menghancurkan kayu dan perabotan rumah tangga.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh
organisme atau makhluk hidup, misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia. Jika kita tidak peduli terhadap lingkungan, maka manusia dengan segala ilmu dan teknologinya merupakan sumber perusak lingkungan yang sangat hebat.
c. Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi yang paling sering kita jumpai adalah oksidasi pada logam terutama besi, yang lazim kita sebut berkarat. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi melalui reaksi kimia. Berkarat adalah contoh pelapukan kimiawi yang merugikan. Ada proses pelapukan kimiawi yang justru melahirkan keindahan, yaitu terbentuknya stalagtit dan stalakmit pada gua-gua kapur.
3. Pemanasan Global
Untuk memahami pemanasan global, harus dipahami dulu penyebab terjadinya pemanasan global yaitu efek rumah kaca dan gas rumah kaca. Sinar matahari menyimpan energi. Saat sinar matahari mengenai bumi, bumi menjadi panas. Sebagian energi panas tersebut oleh bumi dipantulkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas, berupa sinar infra merah. Dalam atmosfer, sinar infra merah ini diserap oleh berbagai molekul gas, sehingga suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu atmosfer ini disebut efek rumah kaca. Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca. Jadi, efek rumah kaca tidak ada kaitannya dengan bangunan gedunggedung
bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca. Efek rumah
kaca disebabkan oleh gas rumah kaca yang menyerap gelombang panas dari bumi.
Dalam kondisi normal, efek rumah kaca sebenarnya sangat membantu kita. Jika tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata di bumi bisa mencapai −18 oC. Suhu ini jelas terlalu rendah untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup yang
lain. Adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi sekitar 33 oC.
Gas rumah kaca yang terpenting adalah karbondioksida,
yang berasal dari pembusukan serta pembakaran bahan organik. Akhir-akhir ini dicatat kandungan karbondioksida dan gas lain dalam atmosfer mengalami kenaikan. Naiknya gas rumah kaca akan menaikkan pula efek rumah kaca. Peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca itulah yang dikenal pemanasan global.
Pemanasan global menimbulkan berbagai dampak, antara lain:
a. perubahan iklim,
b. kenaikan frekuensi dan intensitas badai,
c. menaikkan suhu permukaan laut, sehingga terjadi penambahan ketinggian air laut.
SUMBER :
https://fembrisma.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar