Macam-Macam Topologi Jaringan
Topologi Jaringan memiliki 9 Jenis Topologi, yaitu. Topologi Point to Point, Topologi bintang/Star, Topologi cincin/Ring, Topologi bus, Topologi jala/mesh, Topologi pohon/tree,Topologi linier, Topologi Hybrid, dan Topologi Daisy Chan
1. Topologi Point to Point
Topologi point to point adalah topologi yang menggambarkan antara dua komputer atau lebih tepatnya antara dua titik. Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Kelebihan :
a. Mudah menghubungkan antar komputer.
b. Membutuhkan kabel yang pendek.
Kekurangan
a. Seluruh jaringan akan mati bila kabel utamaterputus.
b. Sulit mencari dan memperbaiki kerusakan apabilaterjadi kerusakan pada jaringan.
c. Tidak mungkin dimplementasikan pada jaringan dengan banyak computer
2. Topologi Bintang / Topologi Star
Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain.
Topologi Bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan :
· Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
· Tingkat keamanan termasuk tinggi.
· Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
· Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
· Akses Kontrol terpusat.
· Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
· Paling fleksibel.
Kekurangan :
· Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
· Boros dalam pemakaian kabel.
· HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
· Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
· Jaringan tergantung pada terminal pusat.
· Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
· Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
3. Topologi Cincin / Topologi Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.
Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.
TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.
Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi cincin.
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address dia.
Kelebihan :
· Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
· Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
· Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
· Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
· Hemat kabel
· Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data.
Kekurangan :
· Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
· Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
· Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
· Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada Topologi bintang.
· Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.
4. Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan menggunakan cuma satu kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar cocok atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Kelebihan :
· Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
· Hemat kabel.
· Layout kabel sederhana.
Kekurangan :
· Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
· Kepadatan pada jalur lalu lintas.
· Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
5. Topologi Jala / Topologi Mesh
Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.
Kelebihan :
· Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
· Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
· Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
· Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
6. Topologi Pohon / Tree
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Kelebihan :
· Scalable, level-level dibawah level utama dapat menambahkan node baru dengan mudah.
· Koneksi terjadi secara point to point.
· Manajemen mudah karena mudah melakukan identifikasi dan isolasi kesalahan dalam jaringan.
· Mudah di kembangkan
Kekurangan :
· Pada area yang luas sulit untuk melakukan perawatan jaringan.
· Karena topologi ini adalah varian dari topologi BUS maka jika kabel backbone (kabel utama penyedia arus data) rusak maka seluruh jaringan akan down).
· Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
· Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel dari pada topologi lain.
· Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak.
· Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
7. Topologi Runtuk / Linear / Line
Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.
1. Penyambung kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke penyambung-T.
2. Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. Penyambung tabung BNC (BNC barrel connector) digunakan untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari topologi bus.
Kelebihan :
· hemat kabel
· tata letak kabel sederhana
· mudah dikembangkan
· tidak butuh kendali pusat
· penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan
Kekurangan :
· deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
· kepadatan lalu lintas tinggi
· keamanan data kurang terjamin
· kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah
· diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.
8. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah topologi yang tersusun dari beberapa topologi atau dapat dikatakan topologi hybrid adalah topologi gabungan dari beberapa jenis topologi yang lainnya. Karena tersusun dari beberapa topologi, maka sifat topologi ini mirip dengan topologi yang menyusunnya. Sebuah topologi hybrid memiliki semua karakterisitik dari topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut. Topologi hybrid terdiri dari kombinasi dua atau lebih dasar topologi. Jaringan pemetaan ini bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan dari masing-masing dari topologi dasar yang digunakan di dalamnya.
Ketika topologi dasar yang berbeda terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari salah satu topologi tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida. Hal ini dipilih, jika ada lebih dari dua topologi dasar di tempat kerja dan ini harus dihubungkan satu sama lain. Ketika ada suatu topologi bintang yang terhubung topologi bintang ke yang lain, masih tetap merupakan topologi star. Namun, ketika sebuah topologi bintang dan topologi bus terhubung satu sama lain, ini menimbulkan pembentukan topologi hibrida. Contoh lain adalah gabungan dari topologi ring dan topologi star, atau gabungan antara topologi tree dan topologi star, atau malahan gabungan ketiga-tiga topologi tersebut; star, ring dan tree. Sebenarnya penggabungan ini adalah hasil penggabungan fisik jaringan itu sendiri. Seringkali ketika topologi yang terhubung ke satu sama lain, tata letak dari topologi yang dihasilkan sulit dipahami. Namun, topologi ini bekerja tanpa banyak masalah.
Kelebihan :
1. Fleksibilitas Topologi ini dirancang, sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang berbeda. Seringkali ini adalah kombinasi dari konfigurasi yang berbeda, karena ini bekerja sempurna untuk jumlah lalu lintas jaringan yang berbeda.
2. Pengelolaan Troubleshooting yang Lebih Baik topologi ini dapat diandalkan. Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. Karena, sejumlah topologi yang berbeda dihubungkan satu sama lain, dalam kasus masalah, itu menjadi agak lebih mudah untuk mengisolasi topologi yang berbeda yang dihubungkan satu sama lain dan menemukan kesalahannya dengan topologi hybrid. Ketika link tertentu dalam jaringan down, ini juga tidak menghambat kerja dari jaringan.
3. Efisien Setiap jenis topologi dapat dikombinasikan dengan yang lain tanpa membuat perubahan apapun pada topologi yang ada. Kecepatan topologi konsisten, karena menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahan. Hal ini juga karena itu, lebih efisien.
4. Pertumbuhan Jaringan yang Mudah Jaringan Hybrid dibangun secara modular yang memungkinkan untuk integrasi yang mudah dari komponen perangkat keras baru seperti tambahan titik konsentrasi. Hal ini memungkinkan desainer jaringan untuk meningkatkan daya jaringan dan kapasitas penyimpanan hanya dengan menambahkan kabel hub baru kedalam sistem.
5. Kustomisasi Salah satu manfaat utama dari menggabungkan topologi adalah memungkinkan kita untuk menyesuaikan cara pengaturan jaringan. Ini adalah keuntungan besar bagi banyak perusahaan yang memiliki beberapa jaringan yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
6. Interkonektivitas Meskipun harus jelas, mengintegrasikan dua topologi yang berbeda memberikan kemampuan untuk mengurangi space jaringan yang terbuang. Daripada menciptakan beberapa jaringan yang terpisah dengan topologi yang terpisah, kita malah dapat membuat jaringan sendiri, yaitu topologi hybrid yang meliputi banyak jaringan. Ini akan memberikan kita komunikasi yang lebih besar dan kecepatan, tapi mungkin membutuhkan beberapa penyesuaian kreatif untuk membuat jaringan berfungsi dengan benar.
Kekurangan :
1. Biaya Karena topologi yang berbeda datang bersama dalam satu topologi hibrid, pengelolaan topologi ini menjadi sulit. Juga sangat mahal untuk perawatannya. Biaya dari topologi ini lebih tinggi dibandingkan dengan topologi lainnya.
2. Instalasi dan Konfigurasi Instalasi dan konfigurasi topologi ini sulit karena terdapat topologi berbeda yang harus dihubungkan satu sama lain. Pada saat yang sama, kita juga harus memastikan bahwa tidak satupun dari mereka yang boleh gagal. Maka dari itu instalasi dan konfigurasinya sangat sulit.
3. Manajemen Jaringan yang Mahal
4. Memerlukan Banyak Kabel
9. Topologi Daisy Chain
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring, dimana setiap simpul terhubung langsung ke kedua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.
Pada topologi ini semua node berhubungan secara serial (bukan paralel) sehingga tidak mengenal sentral node dan host node karena semua memiliki status dan kedudukan yang sama.
Dengan daisy chain, setiap stasiun terhubung ke perangkat upstream dan downstream dari dirinya sendiri. Phonenet dan Etherwave adalah dua sistem kabel yang digunakan bersama dalam daisy chain.
Keuntungan
1. Instalasi dan pemeliharaannya murah.
2. Semua node mempunyai status yang sama.
3. Sangat mudah untuk menghubungkan ke semua perangkat.
4. Memerlukan kabel yang sedikit dibandingkan dengan konfigurasi kabel yang lain.
5. Mudah untuk menambahkan perangkat lain dimana saja pada rantainya (chain-nya).
Kerugian
1. Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)?.
2. Jika satu node saja yang rusak, maka akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.
3. Sebuah kegagalan komponen atau kegagalan kabel pada midstream-nya akan mematikan seluruh jaringan.
4. Jika ingin menambahkan perangkat di tengah rantai, makan jaringan akan down selama terjadinya proses ini.
5. Pengkabelan untuk jaringan ini umumnya diletakkan pada ruang yang terbuka, oleh karena itu ini lebih rentan terhadap pemutusan koneksi yang tidak disengaja maupun break.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar